BAB 4
NILAI WAKTU UANG
Pengertian
Nilai Waktu Uang
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral
dalam manajemen keuangan, atau nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan
keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting. Sebuah
contoh seperti kenaikan pangan yang dikeluhkan oleh masyarakat, di mana
masyarakat mengambil kesimpulan sendiri atas kenaikan pangan. Ada yang
mengatakan kenaikan dikarenakan pasokan barang mulai langka, dan lain-lain.
Konsep Nilai
Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh
manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada
suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana
pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu
yang akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di
diskon dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor).
ISTILAH
YANG DIGUNAKAN :
Pv = Present Value (Nilai
Sekarang)
SI = Simple
interest dalam rupiah
Fv = Future Value (Nilai yang akan
datang) An
= Anuity
I = Bunga (i = interest / suku
bunga)
n
= tahun ke-
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan
pada periode waktu
Konsep nilai waktu uang (time value of money
concept) merupakan konsep yang dipahami sebagian besar orang di dunia.
Teorinya: uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dibandingkan jumlah yang
sama dimasa depan. Sebagai contoh: uang sejumlah Rp 6.000,00 sekarang dapat
membeli satu liter beras kualitas sedang. Namun, uang sejumlah tersebut diatas
tidak dapat membeli satu liter beras pada tahun depan, mungkin 0,9 liter.
Disini terlihat bahwa secara kualitas, nilai uang tergerus seiring dengan
jalannya waktu. Tergerusnya nilai uang tersebut disebut sebagai inflasi.
Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari
sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti kabar yang baik (pada batasan
tertentu). Jika pengangguran menurun, artinya banyak orang menerima
penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang beredar di pasar. Selaras dengan
hukum penawaran dan permintaan, maka saat daya beli meningkat (karena
orang-orang menerima penghasilan) maka harga-harga biasanya ikut naik. Kenaikan
harga tersebut sudah kita pahami sebelumnya sebagai inflasi. Maka jelas inflasi
(sekali lagi pada batas tertentu) merupakan salah satu indikator menurunnya
pengangguran.
Inflasi merupakan salahsatu konsekuensi dari
perkembangan perekonomian. Yang harus diperhatikan dari inflasi adalah: apakah
kenaikan harga (inflasi) tersebut didukung oleh daya beli seseorang (secara
kualitatif)? Mari kita biarkan dahulu tentang masalah ini kepada penentu
kebijakan.
Tujuan dari rencana keuangan adalah untuk
mencapai keadaan perekonomian seseorang seperti yang ditargetkan sebelumnya.
Maka dalam merencanakan keuangan penting kita ketahui bahwa inflasi merupakan
bagian yang inheren pula dari setiap tindakan/keputusan keuangan yang diambil.
Misalnya dalam keputusan memilih investasi : jangan sampai pengorbanan sekarang
yang kita lakukan, alih-alih mendapat nilai tambah, akhirnya justru menurun.
Konsep Nilai Waktu Dari Uang
1. FUTURE VALUE
Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu akan datang
dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada
tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu
:
§ Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per
tahun.
§ Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
§ Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
§ Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0
pembayaran dilakukan diakhir periode.
Rumus yang digunakan:
Formula Future Value sbb:
(1) Manual : Fv = Po (1+r)^n
Fv = nilai pada tahun ke- n
Po = nilai pada tahun ke- 0
r = tingkat bunga
n = periode
(2) Tabel : Fn = Po ( DF r,n )
·
DF = discount Factor – melihat tabel
- Nilai masa mendatang untuk aliran kas tunggal
Jika kita memperoleh uang Rp 1.000,- saat ini dan kemudian menginvestasikan
pada tabungan dengan tingkat bunga 10 %, berapa uang kita 1 tahun mendatang ?.
Hal ini dapat bisa di hitung dengan rumus :
FV = PO + PO ( r )
= PO + ( 1 + r )
FV = Nilai Masa Mendatang
PO = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga
Jadi FV1 = 1.000 ( 1 + 0,1 )
= 1.100
Jika periode investasi tidak hanya 1 tahun tapi beberapa tahun maka
rumusnya :
FVn = PVo ( 1 + 0,1 )
FVn = Nilai Masa Mendatang
PVo = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga
n = Jangka Waktu
Jadi nilai mata uang yang tadinya 1.000 5 tahun mendatang
FV5 = 1000 (1 + 0,1 )5 = 1.610,51
Sedangkan proses menanamkan uang ke bank dengan tingkat bunga tertentu
selama periode tertentu disebut proses pergandaan. Contoh : kita menabung awal
tahun Rp 1.000 dengan tawaran bunga 10% per tahun, dan di gandakan setiap 6
bulan,bisa di hitung dengan rumus
FVn = PVo (1 + n/k )kn
K = frekuensi penggandaan
FV1 = 1.000 (1 + 0,1 / 2)2 .1 = 1.102,5
FV2 = 1.000 ( 1 + 0,1 / 2 ) = 1.215,51
Sedangkan bila kita secara kontinu
FVn = PVo x e r . t
E 2,71828
Jadi misal Rp 1.000 kita gandakan secara kontinu, selama 1 dan 2 tahun
maka, nilai pada akhir tahun pertama dan kedua.
FV1 = 1.000 x (2,71828)0,1 .1 = 1.105,7
FV2 = 1.000 (2,71828)0,1×2 = 1.221,4
- · Future Value Annuity (nilai masa mendatang untuk seri pembayaran)
Misal kita memperoleh Rp 1.000 pertahun selama 4x, uang yang diterima pada
akhir tahun, berapa nilai masa mendatang jika tingkat bunga 10% ?
FVn = X [(1 + r)n – 1] /r
X = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode
r = Tingkat bunga
n = Jumlah periode
Jadi uang kita pada akhir tahun
FV4 = 1.000 [ ( 1 + 0,1 )4 – 1 ] / 0,1 = 4.641
Aliran kas juga bisa di bayarkan setiap awal tahun. Contoh : Rp 1.000 yang
akan kita terima selama 4x di bayarkan setiap 4 tahun dengan tingkat bunga 10%.
Berepa nilai masa
mendatang ?
FVna = X [{( 1 + r )n – 1 }/r ] (1 + r)
FVna = Future Value Annuity Due
n = Jumlah Periode
z = Jumlah pembayaran kas untuk setiap periode
FV4 = 1.000 [{(1 + 0,1)4 – 1}/r ] (1 + 0,1 ) = 5.105
2. PRESENT VALUE (Nilai Sekarang)
Nilai sekarang (Present Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang
atau satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu
tingkat bunga tertentu. Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu
menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu
lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko).
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
R = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil
berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
- · Nilai sekarang untuk aliran kas tunggal.
Nilai sekarang merupakan kebalikan nilai kemudian. Apabila dalam nilai masa
mendatang kita melakukan pergandaan, dalam present value kita melakukan proses
pendiskontoan.
FVn = PVo ( 1 + r )n
FVn = nilai kemudian
PVo = nilai sekarang
Jadi PVo = FVn / [( 1 + r )n ]
Misalkan kita mempunyai kas Rp 1.000 satu tahun mendatang Rp 1.121 dua
tahun mendatang dan 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang dari
masing-masing kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ?
PV1 = = 1.000
PV2 = = 1.000
PV5 = = 1.000
Misalkan proses pendiskontoan dilakukan 1 tahun 2x dengan tingkat diskonto
10% per tahun berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.100 yang akan kita
terima 1 tahun mendatang ? berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.610,5
yang akan kita terima 5 tahun mendatang?
PVo = FVn [1 + (r/k)]n . k
PV1 = 1.100 / [1 + (0,1 / 2)1 . 2 = 997,73
PV5 = 1.610,5 / [1 + (0,1 / 2)5×2 = 988,71
Dan jika pergandaanya secara kontinu
PVo = (FVn /er x T )
e = 2,71818
PV1 = 1.100 / (2,71828)0,1 x 1 = 904,84
PV5 = 1.1610,5 / (2,71828)0,1 x 5
- · Nilai sekarang untuk seri pembayaran kas (Annuity)
Nilai sekarang untuk periode terbatas.
Contoh : kita akan menerima pembayaran sebesar Rp 1.000 per tahun mulai
akhir tahun ini (tahun ke I ) selama 4x. berapa nilai sekarang dan aliran kas
tersebut jika tingkat diskonto 10% ?
PV = [ C – C / (1 + r)n]r
C = aliran kas per periode
r = tingkat diskonto
n = jumlah periode
PV = PV aliran kas mendatang
PV = [1.000 – 1.000 / (1 + 0,1)4] / 0,1
= 1.000 – 683,0135 / 0,1
= 3.169,9
Ketika kas dibayar awal periode dengan perhitungan akan menerima Rp 1.000
per tahun selama 4 tahun maka present value aliran kas tersebut.
PV = [{C – (C / (1 + r)n )} / r ] (1 + r)
PV = [{1.000 –1.000 (1 + 0,1)4 )} / 0,1 ] (1 + 0,1)
= 3.486,9
Jadi nilai kas 3.486,9, yang dibayar pada awal periode.
§ Nilai sekarang untuk kas yang tidak sama besarnya.
Dalam beberapa situasi kita akan menerima kas yang besarnya tidak sama
untuk setiap periode. Misalkan kita akan menerima kas selama 4 tahun besarnya
Rp 1.000, Rp 1.500, Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk tahun 1,2,3 dan 4. Pembayaran
kas Dilakukan pada akhir periode berapa nilai kas tersebut saat ini ?
PV = + + +
= 5.700,4
§ Nilai sekarang untuk periode tidak terbatas.
PV = C / r
C = Aliran Kas
r = Tingkat Diskonto
§ Nilai sekarang yang tidak terbatas, aliran kas tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan tertentu.
Contoh : suatu saham membagikan deviden pada awal tahun sebesar Rp 1.000.
perusahaan tersebut akan meningkatkan deviden sebesar 5% per tahun untuk
periode tidak terhingga dengan tingkat diskonto 5%. Berapa PV ?
PV = dengan asumsi r > 9
PV = 21.000
3. TINGKAT BUNGA EFEKTIF
Pada waktu kita membicarakan penggandaan
dengan frekuensi lebihdari satu, kita melihat bahwa nilai masa mendatang
berbeda (lebih besardalam hal ini) dengan nilai masa mendatang yang
digandakan sekali dalamsetahun. Tingkat bunga efektif ingin menghitung tingkat
bunga
‘efektif ’, yaitu tingkat bunga yang
memperhitungkan proses penggandaan yanglebih dari sekali. Rumus tingkat bunga
efektif bisa dihitung sebagai berikutini.
Tingkat bunga efektif (TBE) = (1 + r
/ m)
Misalkan ada dua tabungan A dan B. A
menawarkan tingkat bunga 11.5%dan digandakan sekali setahun. B menawarkan
tingkat bunga 11% dandigandakan setiap hari. Berapa tingkat bunga efektif
keduanya?TBE
A = (1+0,115)1-1 = 0,115 atau 11,5%TBE
B = (1 + 0,11 /365)1x365- 1 = 0,1163 atau 11,63%
Tingkat bunga nominal tabungan A lebih
besar dibandingkan dengan tingkat bunga nominal tabungan B. Tetapi tingkat
bungaefektif tabungan B lebih baik dibandingkan dengan tingkat tabungan efektif
A. Dengan demikian tabungan B lebih menarik dibandingkandengan tabungan
A.Tingkat bunga efektif bisa diperluas untuk menghitung serialiran kas,
sehingga tidak hanya proses compounding yang dibicarakan, tetapi juga nilai
waktu uang (karena kas yang dibayarkan melewati lebih dari satu periode). Misalkan
ada dua tawaran kredit sepeda motor. Harga kas sepeda motor tersebut adalah
Rp10 juta.
Tawaran pertama: pembayarancicilan sebesar
Rp1 juta per bulan selama 12 kali.
Tawaran kedua: downpayment dan biaya
pemrosesan sebesar Rp4 juta, cicilanRp750.000,00 per bulan selama 10 kali.
Keduanya mempunyai jumlah cicilan dan jangka
waktu yang berbeda. Karena itu kita perlu menghitungtingkat bunga efektif agar
kedua tawaran tersebut bisadiperbandingkan satu sama lain (comparable).
4. APLIKASI NILAI WAKTU UANG
- · Pinjaman Amortisasi
Bank CBA menawarkan pinjaman, senilai Rp10
juta, yang bisa dicicilpertahun selama 10 tahun, tingkat bunga yang
dibebankan adalah 10%. Jikacicilan tersebut jumlahnya sama
setiap periodenya, berapa besarnya cicilan tersebut? Persoalan di atas bisa dilihat sebagai persoalan present
value annuity.
Skema aliran kas tersebut bisa dilihat sebagai
berikut ini atauR p10juta = X [P v l F A 10%,10] Dari tabel di
lampiran, terlihat nilai PVIFA 10%,10 adalah 6,145. Perhitungan lebih detail (rinci) menunjukkan bahwa PVIFA 10%,10 adalah 6,1445567. Dengan demikian
X bisa dicari : X = Rpl0 juta / 6,144567= Rp l.627.454,00
Cicilan per tahun adalah Rpl.621.454,00, dari cicilan tersebut yang
dibayarkan untuk bunga dan untuk cicilan pokok pinjaman.
- · Present Value suatu seri Pembayaran
Seorang Bapak sedang mempertimbangkan
sebuah rumah. Harga rumah tersebut kalau dibayar tunai adalah Rp45 juta. Tetapi
dia bisa membeli dengan kredit dengan cicilan jumlahnya 12 kali (12 tahun) yang
dibayar per tahunnya sama. Uang muka yang harus dibayarkan adalah Rp10 juta.
Apabila cicilan pertahunnya adalah Rp5 juta, berapa tingkat bunga yang ditawarkan
kepada Bapak tersebut? Persoalan tersebut bisa dilihat sebagai berikut
ini. Dengan menggunakan software Excel, didapatkan yaitu 9,45%. Dengan
demikian tingkat bunga yang ditawarkan kepada orang tersebut adalah 9,45%
pertahun.
- · Future Value Seri Pembayaran
Suatu keluarga mempunyai
anak yang berumur enam tahun. Sepuluh tahun mendatang anak tersebut
diharapkan sudah memasuki perguruan tinggi. Pada saat itu harus ada dana
sebesar Rp100 juta. Tingkat bunga saat ini 15%. Berapa uang yang harus ditaruh
di bank setiap akhir tahun, jika ada10 kali setoran?
- · Present Value antara Dua Periode
Misalkan kita akan
menerima dana sebesar Rp1juta mulai 21 tahun mendatang sampai
pada akhir tahun ke-30. Berapa present value aliran kas tersebut, jika
tingkat bunga yang relevan adalah 10%?
Jawab: Dengan
menggunakan tabel PVIFA, terlihat bahwa tingkat bunga 10% untuk periode 30
adalah 9,427, sedangkan untuk periode 20 adalah 8,514. Karena
kita membutuhkan PVIVA dari tahun 21 ke-30, maka kita mengurangkan
8,514 terhadap 9,427 (9,427–8,514 = 0,913). Present value aliran kas tersebut
adalah 0,913 x Rp 1 juta = Rp913.000,00.
ok
BalasHapus