BAB 5
PENILAIAN SURAT BERHARGA
- Pengertian Surat Berharga
Surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang .
- Macam – macam Surat Berharga :
Saham, Obligasi, SUN, wesel, surat sekuritas, dan lain – lain.
- Penilaian Saham
- Nilai Buku : Nilai saham yang didasarkan pembukuan peusahaan emiten
- Nilai Pasar : Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham dipasar bursa.
- Nilai intrinsik : Nilai seharusnya dari suatu saham.
- Keuntungan Investasi Saham
- Deviden
- Capital Gain
- Kemungkinan dapat saham Bonus
- Kerugian Investasi Saham
- Tidak mendapat deviden
- Capital Loss
- Perusahaan Bnagkrut dan Diliquidasi
- Saham di Delist dari bursa
- Penilaian Obligasi
- Jumlah dan waktu dari arus kas yang akan diterima investor
- Tanggal jatuh tempo obligasi
- Tingkat pengembalian yang diinginkan investor
- Keuntungan Investasi Obligasi
- Dividen (cenderung tetap)
- Capital Gain
- Kerugian Investasi Obligasi
- Capital Loss
- Cut Loss
- Perusahaan tidak mampu membayar hutang1.
Jenis saham : 1. Saham biasa (common stock)
2. Saham preferen
Karakteristik Saham Preferen:
a. Hak preferen terhadap deviden: hak menerima deviden terlebih dahulu dibanding pemegang saham biasa. Saham preferen kadangkala memberikan hak kumulatip, yaitu memberikan hak pada pemegangnya untuk menerima deviden tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya.
b. Hak preferen pada waktu likuidasi: hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
Hak Pemegang saham Biasa:
a. Hak kontrol: hak untuk memilih dewan direksi, sehingga dapat mengontrol kebijakan direksi.
b. Hak penerima pembagian keuntungan: karena sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatakan bagian keuntungan perusahaan.
c. Hak preemtive: hak untuk mendapatkan prosentase kepemilikan yang sama, jika perusahaan mengeluarkan tambahan saham baru. Hak ini bertujuan : 1) melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama, 2) melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.
Nilai Saham
Ada beberapa nilai yang berhubungan dengan saham:
1. Nilai buku (book value): nilai saham yang didasrkan pembukuan perusahaan emiten.
2. Nilai Pasar : Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar. Nialai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.
3. Nilai Intrinsik : Nilai seharusnya dari suatu saham.
Ada dua analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya saham:
1. Fundamental security analysis atau company analysis: analisis harga saham yang mendasarkan pada data yang berasal dari keuangan perusahaan ( misal laba, dividen, penjualan)
2. Technical analysis : analisis harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham (misal harga saham, volume transaksi)
2. PENILAIAN OBLIGASI
Obligasi adalah sekuritas yang menunjukan utang perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Obligasi termasuk utang jangka jangka panjang yaitu utang yang jangka waktu penembaliannya lebih dari satu tahun. Obligasi punya nilai nominal/ pari yaitu nilai yang tertera pada kertas obligasi tersebut sampai jatuh tempo, yaitu tanggal ditetapkan yang pada tanggal tesebut, nilai pari obligasi harus dilunasi.
Pendekatan nilai untuk penilaian sekuritas jangka panjang adalah dengan menghitung nilai intrinsic suatu surat berharga yaitu dengan menggunakan nilai sekarang dari aliran-aliran kas masa yang akan datang.
Penilaian obligasi meliputi perhitungan nilai sekarang (kapitalisasi) aliran kas yang dijanjikan oleh obligasiyang bersangkutan. Penilaian jenis-jenis obligasi :
• Perpeptual Bond
• Non Zero Coupon Bond
• Zero Coupon Bond
• Bunga tiap 6 bulan
VB=
Dimana :
VB : nilai obligasi
I : pembayaran bunga obligasi
K : suku bungan yang berlaku
M : nilai nominal obligasi
N : usia obligasi yang tersisa
3. PENILAIAN SEKURITAS BERKARAKTERISTIK OPSI
Salah satu jenis sekuritas yang berkarakteristik opsi adalah warrant. Warrant adalah opsi untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu. Pada saat pemilik warrant melaksanakan opsi tersebut, mereka menyerahkan warrant tersebut ke perusahaan. Kalau suatu obligasi disertai dengan warrant, maka investor tidak hanya memperoleh bunga tetap dari pembelian obligasi, tetapi mereka juga memperoleh opsi untuk membeli saham biasa dengan harga tertentu. Kalau harga saham (diperkirakan) naik, maka opsi ini akan berharga. Sebagai akibatnya perusahaan mungkin bisa menjual obligasi dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Pada waktu penerbitan warrant, biasanya harga exercise (yaitu harga dimana investor bisa melakukan pembelian saham dengan menunjukkan warrant ditentukan diatas harga saham saat tersebut. Misalkan harga saham pada waktu penerbitan warrant adalah sebesar Rp. 7.000,- maka warrant mungkin ditetapkan dengan harga Rp.8.000,-. Selisihnya disebut sebgai premium. Warrant harus menjelaskan kapan opsi tersebut bisa dilaksanakan (misal 3 tahun lagi sejak saat penerbitan).
Sewaktu warrant dimanfaatkan oleh para pemodal, perusahaan akan memperoleh tambahan dana. Hal tersebut bisa dilihat dari contoh berikut ini.
Misalkan perusahaan menerbitkan obligasi sebesar Rp.10.000 juta,-, dengan bunga 14% per tahun (tingkat bunga yang umum berlaku mungkin diatas 14%, tetapi karena obligasi tersebut disertai warrant, pemodal bersedia menerima tingkat bunga tersebut). Jumlah lembar obligasi yang diterbitkan misalnya 100.000 lembar. Pemodal menerima warrant dari pembelian obligasi tersebut (misal satu obligasi berhak membeli sepuluh saham biasa) yang memungkinkan mereka membeli saham biasa dengan harga misalnya, Rp.8.000,- (misal nilai nominal saham Rp.1.000). Keadaan sebelum penerbitan obligasi, setelah penerbitan obligasi, dan setelah warrant dilaksanakan, disajikan berikut ini :
Obligasi - Rp.10.000 Rp.10.000
Saham biasa
(nominal Rp.1.000) Rp.10.000 Rp.10.000 Rp.11.000
Agio - - Rp. 7.000
Laba yang ditahan Rp.40.000 Rp.40.000 Rp.40.000
Modal Sendiri Rp.50.000 Rp.50.000 Rp.58.000
Total Kapitalisasi Rp.50.000 Rp.60.000 Rp.68.000
4. TEORI PENENTUAN HARGA OPSI
1. Call, Put Option dan Saham
Option ( opsi ) merupakan hak yang diberikan oleh pemberi pinjaman dalam memilih sumber pendanaan bagi perusahaan. Opsi sering sering disebut sebagai financial derivaties, yang menunjukkan bahwa instrumen keuangan yang disebut opsi merupakan instrumen keuangan yang muncul karena telah ada instrumen keuangan lain. Karakteristik opsi dapat diidentifikasikan pada berbagai keputusan keuangan yang menimbulkan pilihan bagi pemodal.
Opsi dapat diklasifikasikan menjadi 2 bentuk :
ü Opsi Call
Menunjukkan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu ( exercise price ) pada waktu tertentu ( atau sebelumnya )
ü Opsi Put
Merupakan hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu ( sebelumnya )
2. Kombinasi Call, Put, dan Saham
Pemodal dalam hal ini bisa melakukan diversifikasi dengan membeli call, put , dan saham secara serempak dengan harapan akan dapat memperoleh keuntungan. Misalkan, apabila pemodaal membeli put dan saham, maka nilai investasinya, apapun yang terjadi dengan harga saham tersebut akan sama dengan nilai call ditambah dengan Present Value ( PV ) exercise price.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Opsi
Harga opsi akan sangat dipngaruhi olef faktor-faktor yang antara lain seperti tersebut di bawah ini :
a. Harga saham
b. Harga exercise
c. Tingkat bunga
d. Jangka waktu dan jatuh tempo
e. Volatility harga saham
Pengaruh daripada faktor-faktor diatas dapatlah dijelaskan sebagai berikut ini : “ Apabila faktor (1), (3), (³), (5) meningkat maka nilai opsi call akan meningkat, sedangkan apabila faktor (2) meningkat maka nilai opsi call akan menurun “.
4. Model Penentuan Harga Opsi
Harga opsi akan sangat dipengaruhi oleh naik dan turunnya harga saham yang ada di pasar bursa. Hal ini berarti bahwa apabila harga saham mengalami kenaikan maka akan secara otomatis akan menaikkan harga opsi dan menurunkan resiko opsi tersebut. Sebaliknya apabila harga saham mengalami penurunan, maka harga opsi akan turun dan meningkatkan resiko opsi tersebut.
Fenomena diatas bisa dilihat dari seberapa jauh resiko opsi lebih besar akan tergantung pada harga saham relatif terhadap harga exercise. Artinya suatu opsi yang “ in the money “ ( harga saham lebih besar dari harga exercise ) lebih aman daripada opsi yang “ out the money “ harga saham lebih kecil dari harga exercise ).
Untuk menaksir harga opsi, ada beberapa model yang bisa digunakan, antara lain :
a. Binomial Option Pricing Model ( BOPM )
Dinamakan model binomial, karena dari suatu harga saham saat ini, harga saham tersebut diharapkan akan dapat berubah menjadi dua harga saham pada periode berikutnya dengan peluang yang sama.
b. Rumus Black and Scholes
Rumus Black and Scholes ini pada dasarnya merupakan penyederhanaan daripada model Binomial diatas.
- Pengertian Surat Berharga
Surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang .
- Macam – macam Surat Berharga :
Saham, Obligasi, SUN, wesel, surat sekuritas, dan lain – lain.
- Penilaian Saham
- Nilai Buku : Nilai saham yang didasarkan pembukuan peusahaan emiten
- Nilai Pasar : Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham dipasar bursa.
- Nilai intrinsik : Nilai seharusnya dari suatu saham.
- Keuntungan Investasi Saham
- Deviden
- Capital Gain
- Kemungkinan dapat saham Bonus
- Kerugian Investasi Saham
- Tidak mendapat deviden
- Capital Loss
- Perusahaan Bnagkrut dan Diliquidasi
- Saham di Delist dari bursa
- Penilaian Obligasi
- Jumlah dan waktu dari arus kas yang akan diterima investor
- Tanggal jatuh tempo obligasi
- Tingkat pengembalian yang diinginkan investor
- Keuntungan Investasi Obligasi
- Dividen (cenderung tetap)
- Capital Gain
- Kerugian Investasi Obligasi
- Capital Loss
- Cut Loss
- Perusahaan tidak mampu membayar hutang1. Jenis saham : 1. Saham biasa (common stock)2. Saham preferenKarakteristik Saham Preferen:a. Hak preferen terhadap deviden: hak menerima deviden terlebih dahulu dibanding pemegang saham biasa. Saham preferen kadangkala memberikan hak kumulatip, yaitu memberikan hak pada pemegangnya untuk menerima deviden tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya.b. Hak preferen pada waktu likuidasi: hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa pada saat terjadi likuidasi.Hak Pemegang saham Biasa:a. Hak kontrol: hak untuk memilih dewan direksi, sehingga dapat mengontrol kebijakan direksi.b. Hak penerima pembagian keuntungan: karena sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatakan bagian keuntungan perusahaan.c. Hak preemtive: hak untuk mendapatkan prosentase kepemilikan yang sama, jika perusahaan mengeluarkan tambahan saham baru. Hak ini bertujuan : 1) melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama, 2) melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.Nilai SahamAda beberapa nilai yang berhubungan dengan saham:1. Nilai buku (book value): nilai saham yang didasrkan pembukuan perusahaan emiten.2. Nilai Pasar : Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar. Nialai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.3. Nilai Intrinsik : Nilai seharusnya dari suatu saham.Ada dua analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya saham:
2. PENILAIAN OBLIGASI
Obligasi adalah sekuritas yang menunjukan utang perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Obligasi termasuk utang jangka jangka panjang yaitu utang yang jangka waktu penembaliannya lebih dari satu tahun. Obligasi punya nilai nominal/ pari yaitu nilai yang tertera pada kertas obligasi tersebut sampai jatuh tempo, yaitu tanggal ditetapkan yang pada tanggal tesebut, nilai pari obligasi harus dilunasi.
Pendekatan nilai untuk penilaian sekuritas jangka panjang adalah dengan menghitung nilai intrinsic suatu surat berharga yaitu dengan menggunakan nilai sekarang dari aliran-aliran kas masa yang akan datang.
Penilaian obligasi meliputi perhitungan nilai sekarang (kapitalisasi) aliran kas yang dijanjikan oleh obligasiyang bersangkutan. Penilaian jenis-jenis obligasi :
• Perpeptual Bond
• Non Zero Coupon Bond
• Zero Coupon Bond
• Bunga tiap 6 bulan
VB=
Dimana :
VB : nilai obligasi
I : pembayaran bunga obligasi
K : suku bungan yang berlaku
M : nilai nominal obligasi
N : usia obligasi yang tersisa
3. PENILAIAN SEKURITAS BERKARAKTERISTIK OPSI
Salah satu jenis sekuritas yang berkarakteristik opsi adalah warrant. Warrant adalah opsi untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu. Pada saat pemilik warrant melaksanakan opsi tersebut, mereka menyerahkan warrant tersebut ke perusahaan. Kalau suatu obligasi disertai dengan warrant, maka investor tidak hanya memperoleh bunga tetap dari pembelian obligasi, tetapi mereka juga memperoleh opsi untuk membeli saham biasa dengan harga tertentu. Kalau harga saham (diperkirakan) naik, maka opsi ini akan berharga. Sebagai akibatnya perusahaan mungkin bisa menjual obligasi dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Pada waktu penerbitan warrant, biasanya harga exercise (yaitu harga dimana investor bisa melakukan pembelian saham dengan menunjukkan warrant ditentukan diatas harga saham saat tersebut. Misalkan harga saham pada waktu penerbitan warrant adalah sebesar Rp. 7.000,- maka warrant mungkin ditetapkan dengan harga Rp.8.000,-. Selisihnya disebut sebgai premium. Warrant harus menjelaskan kapan opsi tersebut bisa dilaksanakan (misal 3 tahun lagi sejak saat penerbitan).
Sewaktu warrant dimanfaatkan oleh para pemodal, perusahaan akan memperoleh tambahan dana. Hal tersebut bisa dilihat dari contoh berikut ini.
Misalkan perusahaan menerbitkan obligasi sebesar Rp.10.000 juta,-, dengan bunga 14% per tahun (tingkat bunga yang umum berlaku mungkin diatas 14%, tetapi karena obligasi tersebut disertai warrant, pemodal bersedia menerima tingkat bunga tersebut). Jumlah lembar obligasi yang diterbitkan misalnya 100.000 lembar. Pemodal menerima warrant dari pembelian obligasi tersebut (misal satu obligasi berhak membeli sepuluh saham biasa) yang memungkinkan mereka membeli saham biasa dengan harga misalnya, Rp.8.000,- (misal nilai nominal saham Rp.1.000). Keadaan sebelum penerbitan obligasi, setelah penerbitan obligasi, dan setelah warrant dilaksanakan, disajikan berikut ini :
Obligasi - Rp.10.000 Rp.10.000
Saham biasa
(nominal Rp.1.000) Rp.10.000 Rp.10.000 Rp.11.000
Agio - - Rp. 7.000
Laba yang ditahan Rp.40.000 Rp.40.000 Rp.40.000
Modal Sendiri Rp.50.000 Rp.50.000 Rp.58.000
Total Kapitalisasi Rp.50.000 Rp.60.000 Rp.68.000
4. TEORI PENENTUAN HARGA OPSI
1. Call, Put Option dan Saham
Option ( opsi ) merupakan hak yang diberikan oleh pemberi pinjaman dalam memilih sumber pendanaan bagi perusahaan. Opsi sering sering disebut sebagai financial derivaties, yang menunjukkan bahwa instrumen keuangan yang disebut opsi merupakan instrumen keuangan yang muncul karena telah ada instrumen keuangan lain. Karakteristik opsi dapat diidentifikasikan pada berbagai keputusan keuangan yang menimbulkan pilihan bagi pemodal.
Opsi dapat diklasifikasikan menjadi 2 bentuk :
ü Opsi Call
Menunjukkan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu ( exercise price ) pada waktu tertentu ( atau sebelumnya )
ü Opsi Put
Merupakan hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu ( sebelumnya )
2. Kombinasi Call, Put, dan Saham
Pemodal dalam hal ini bisa melakukan diversifikasi dengan membeli call, put , dan saham secara serempak dengan harapan akan dapat memperoleh keuntungan. Misalkan, apabila pemodaal membeli put dan saham, maka nilai investasinya, apapun yang terjadi dengan harga saham tersebut akan sama dengan nilai call ditambah dengan Present Value ( PV ) exercise price.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Opsi
Harga opsi akan sangat dipngaruhi olef faktor-faktor yang antara lain seperti tersebut di bawah ini :
a. Harga saham
b. Harga exercise
c. Tingkat bunga
d. Jangka waktu dan jatuh tempo
e. Volatility harga saham
Pengaruh daripada faktor-faktor diatas dapatlah dijelaskan sebagai berikut ini : “ Apabila faktor (1), (3), (³), (5) meningkat maka nilai opsi call akan meningkat, sedangkan apabila faktor (2) meningkat maka nilai opsi call akan menurun “.
4. Model Penentuan Harga Opsi
Harga opsi akan sangat dipengaruhi oleh naik dan turunnya harga saham yang ada di pasar bursa. Hal ini berarti bahwa apabila harga saham mengalami kenaikan maka akan secara otomatis akan menaikkan harga opsi dan menurunkan resiko opsi tersebut. Sebaliknya apabila harga saham mengalami penurunan, maka harga opsi akan turun dan meningkatkan resiko opsi tersebut.
Fenomena diatas bisa dilihat dari seberapa jauh resiko opsi lebih besar akan tergantung pada harga saham relatif terhadap harga exercise. Artinya suatu opsi yang “ in the money “ ( harga saham lebih besar dari harga exercise ) lebih aman daripada opsi yang “ out the money “ harga saham lebih kecil dari harga exercise ).
Untuk menaksir harga opsi, ada beberapa model yang bisa digunakan, antara lain :
a. Binomial Option Pricing Model ( BOPM )
Dinamakan model binomial, karena dari suatu harga saham saat ini, harga saham tersebut diharapkan akan dapat berubah menjadi dua harga saham pada periode berikutnya dengan peluang yang sama.
b. Rumus Black and Scholes
Rumus Black and Scholes ini pada dasarnya merupakan penyederhanaan daripada model Binomial diatas.
ok
BalasHapuskok tulisannya kepotong gitu ya... minta tolong diperbaiki dian ayu terima kasih :-)
BalasHapus